A. Manajemen
Syok
Syok adalah suatu keadaan yang
disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan
hasil metabolism. (Sarwono prawirohardjo, 2010)
Atau terjadi gangguan mendadak pada keseimbangan
mental, gangguan metabolic dan hemodinamik yang ekstrem akibat kegagalan system
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat pada organ – organ vital
(Dorland, 2008)
Penyebab syok pada kasus gawat darurat onstetri
biasanya adalah perdarahan (syok hipovolemik), kemudian rasa nyeri (syok
neurogenik), gagal jantung (syok kardiogenik), endotoksik/septic (syok septic),
alergi (syok anafilaktik), dan penyebab syok lain seperti emboli, komplikasi
anastesi, dan kombinasi.
B.
Jenis dan etiologi syok
1.
Syok hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana
pendarahan yang parah dan kehilangan cairan membuat jantung tidak dapat memompa
cukup darah ke tubuh. Jenis syok dapat menyebabkan banyak organ untuk berhenti
bekerja.
Kehilangan darah dapat disebabkan oleh pendarahan dari
luka atau cedera lain atau perdarahan internal seperti perdarahan saluran
pencernaan, dan karena volume darah yang tidak memadai. Jumlah darah dalam
tubuh Anda bisa turun ketika anda kehilangan terlalu banyak cairan tubuh
lainnya, yang dapat terjadi dengan diare, muntah, luka bakar, dan kondisi
lainnya.
Etiologi dari syok hipovolemik yaitu karena infeksi
bakteri yang memproduksi racun yang merusak endothelium vaskuler, yang
menyebabkan terjadinya dilatasi vaskuler, meningkatnya permeabilitas dan
hilangnya cairan. Dan dapat diakibatkan
oleh berbagai kondisi yang secara bermakna menguras volume darah normal, plasma
atau air.
2.
Syok kardiogenik
Syok kardiogenik yaitu syok yang
terjadi karena kontraksi otot jantung yang tidak efektif yang disebabkan oleh
infark otot jantung dan kegagalan jantung.
Etiologi syok kardiogenic adalah :
a.
Infark miokard akut dengan segala komplikasinya
b.
Miokarditis akut
c.
Tamponade jantung akut
d.
Endokarditis infektif
e.
Trauma jantung
f.
Kardiomiopati tingkat akhir
g.
Stenosis valvular berat
h.
Komplikasi bedah jantung
i.
Rupture korda tendinea spontan
j.
Regurgitasi valvular akut
k.
Miksoma atrium kiri
3.
Syok distributif
Syok
distributive atau vasogenik merupakan hasil abnormalitas system vascular,
termasuk diantaranya adalah syok neurogenik, anafilaktik, dan septic
Etiologi
syok distributive adalah karena adanya kelainan dalam distribusi darah akibat
vasodilatasi perifer atau kapasitas vena yang membesar. Apabila darah berkumpul
pada sirkulasi perifer, aliran darah balik vena menjadi tidak adekuat dan
sirkulasi menjadi tidak efektif.
a.
Syok neurogenik adalah kondisi medis yang ditandai
dengan ketidak cukupan aliran darah ke tubuh yang disebabkan karena gangguan
system saraf yang mengendalikan kontriksi dari pembuluh – pembuluh darah. Hal ini disebabkan oleh susunan gangguan saraf
simpatis, yang menyebabkan dilatasi arteriola dan kenaikan kapasitas
vascular. Syok neurogenik ditandai
dengan kecemasan, kehilangan kesadaran, kulit hangat dan kering, hipotensi,
hipertermia dan sesak nafas.
b.
Syok anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam
jiwa yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba – tiba dan
penyempitan saluran pernafasan menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak
sadarkan diri. Syok ini ditandai dengan
nadi cepat, lemah, ruam pada kulit, mual, muntah dan anggota gerak yang hangat.
c.
Syok septic
Syok septik adalah penurunan tekanan darah yang berpotensi mematikan karena adanya bakteri dalam darah, dapat
menyebabkan kegagalan organ multipel termasuk kegagalan pernapasan, dan dapat menyebabkan
kematian cepat. Etiologi dari syok ini adalah mikroorganisme dari syok septik
seperti bakteri gram-negatif. Namun demikian, agen infeksius lain seperti
bakteri gram positif dan virus juga dapat menyebab syok septik.
C.
Tanda dan gejala pada syok
1. Nadi cepat dan melemah (110 kali permenit atau lebih)
2. Tekanan darah yang rendah (sistolik kurang dari 90 mmHg)
3. Pucat
4. Keringat atau kulit yang terasa dingin dan
lembab
5. Pernapasan yang cepat
6. Gelisah, bingung, atau hilangnya kesadaran
7. Urin yang sedikit
8. Sesak
nafas
9. Dapat
menyebabkan kematian ibu bila dalam keadaan hamil
D.
Penanganan syok
a.
Prinsip Dasar Penanganan Syok
-
Tujuan utama pengobatan syok ialah melakukan
penanganan awal dan khusus untuk menstabilkam kondisi pasien, memperbaiki
volume cairan sirkulasi darah, mengefisiensikan system sirkulasi darah.
-
Setelah pasien stabil tentukan penyebab syok
b.
Penanganan awal
-
Mintalah bantuan. Segara mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
-
Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan penderita dan
harus dipastikan bahwa jalan nafas bebas
-
Pantau tanda vital
-
Baringkan penderita tersebut dalam posisi miring untuk
meminimalkan resiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan untuk memastikan
jalan nafasnya terbuka
-
Jaga penderita agar tetap hangat
-
Naikkan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali
ke jantung
c.
Penanganan Khusus
-
Infuse intravena dengan menggunakan kanula atau jarum
sebesar no 16 jika tersedia. Darah di ambil sebelum pemberian cairan infuse
untuk pemeriksaan golongan darah dan uji kecocokan, pemeriksaan hemoglobin, dan
hematokrit. Jika memungkinkan lakukan pemeriksaan darah lengkap
-
Segera berikan cairan infuse (garam fisiologik/Ringer
laktat) awalnya dengan kecepatan 1 liter dalam 15 – 20 menit.
-
Hindari penggunaan pengganti plasma (seperti dekstran)
-
Berikan paling sedikit 2 liter cairan ini pada 1 jam
pertama.
-
Setelah kehilangan cairan dikoreksi pemberian cairan
infuse fipertahankan dalam kecepatan 1 liter per 6 – 8 jam
-
Jangan berikan cairan melalui mulut pada ibu yang
mengalami syok
-
Jika ven aperifer tidak dapat dikanulasi, lakukan
venous cut down
-
Pantau terus tanda vital
-
Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan
masuk dan jumlah urin yang keluar
-
Berikan oksigen dengan kecepatan 6 – 8 liter per menit
dengan sungkup atau kanula hidung
DAFTAR
PUSTAKA
Potter dan Perry,2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta;EGC
Bakta I made dan suastika I ketut.1998.Gawat darurat di bidan penyakit dalam.Jakarta;EGC
Tambayong jan.2000.Patofisiologi untuk keperawatan.Jakarta;EGC
Underwood JCE.Patologi.Jakarta;EGC
Otto E.
Shirley.2005.keperawatan onkologi.Jakarta;EGC


